"Kalau mataku terpajam untuk selamanya,aku hanya ingin mengucapkan terima kasih untuk semua orang yang telah mengajarkanku arti hidup dan betapa indahnya dunia"
Aku terbangun dari mimpi indahku,lalu saat aku ingin melihat indahnya dunia mataku tak dapat membuka,aku juga merasakan kepalaku sakit.Aku hanya bisa berteriak semampuku.Saat itu ada suara dan aku yakin itu suara Bunda."Kamu kenapa anakku sayang?" tanya Bunda sambil mengusap kepalaku."Aku gak tahu Bun,mataku susah untuk terbuka" jawabku dengan lirih.Bunda segera berlari memanggil supir dan Ayahku.Lalu mereka segera membawaku ke Rumah Sakit.Sesampainya dirumah sakit dokter memeriksa keadaanku.
Lalu dokter pergi meninggalkan aku yang terbaring,dokter berbincang dengan orang tuaku.Aku tak tahu apa yang mereka obrolkan.Lalu tak lama suster memindahkan aku keruang yang menurutku aneh,aku bingung lalu aku bertanya pada suster itu "Sus,ini ruang apa?". "Ini ruang ronsen" jawab suster itu sambil tersenyum."Loh kenapa kalian membawaku kesini,memangnya aku sakit apa?" tanyaku dengan heran. "Karna kami tak tahu apa penyakit kamu,kamu harus dironsen agar lebih jelas kamu punya penyakit apa" jawab suster itu dengan nada tenang."Ooh,tapi sus aku takut jarum suntik,kalian tidak akan menyuntik aku kan?" tanyaku dengan wajah gugup. "Hahaha tidak kamu tenang saja,kamu tidak akan disuntik kok" jawab suster itu. "Syukurlah" kataku. Setelah itu dokter meronsenku. Lalu setelah selesai dokter berbincang dengan kedua orang tuaku.Aku menunggu diluar ruangan karna aku tidak suka bau ruangan itu. Tak lama kedua orang tuaku keluar dari ruangan itu. Dan kami pun pulang. Diperjalanan aku masih penasaran dengan penyakitku aku bertanya pada Bunda "Bun,aku sakit apasih kok dironsen segala" tanyaku."Hasil ronsen keluar 3hari lagi sayang baru kita mengetahui kamu sakit apa.Untuk sementara ini kamu istirahat yang cukup saja itu saran dokter" jawab Bunda. Setelah itu aku diam dan tak bertanya lagi
3 hari kemudian............
*bersambung*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar